Gawat! Meta AI WhatsApp Bocorkan Nomor HP di Inggris, Kok Bisa?

KOMPAS.com – Sebuah insiden aneh dan mengkhawatirkan terjadi di Saddleworth, Inggris, ketika Barry Smethurst (41), seorang pekerja toko kaset, menerima nomor telepon orang asing dari Meta AI WhatsApp. Hal ini memicu perdebatan tentang privasi dan keamanan data di era kecerdasan buatan.

Kejadian bermula ketika Smethurst menggunakan chatbot AI WhatsApp untuk mencari informasi kontak terkait layanan kereta api. Alih-alih mendapatkan nomor yang tepat, ia justru menerima nomor pribadi milik James Gray (44), seorang eksekutif di industri properti.

Dilansir dari Euro Weekly News pada Rabu (18/6/2025), insiden ini bukan hanya pelanggaran privasi yang serius, tetapi juga menyoroti urgensi pengawasan dan kontrol yang lebih ketat dalam pengembangan model AI, terutama yang menangani informasi sensitif.

Baca juga: AI Hasilkan Foto seperti Asli, Bagaimana Cara Membedakannya?

Perjalanan yang Berujung Kekacauan

Menurut laporan The Guardian, Rabu (18/6/2025), Smethurst awalnya berencana melakukan perjalanan kereta api dari Saddleworth ke Manchester Piccadilly. Namun, karena tidak ada kereta yang tersedia di pagi hari, ia memutuskan untuk mencari bantuan melalui Meta AI di WhatsApp untuk mendapatkan nomor kontak TransPennine Express.

Namun, nomor yang diberikan oleh asisten AI itu terasa janggal. Smethurst merasa nomor tersebut lebih mirip nomor pribadi daripada nomor layanan pelanggan resmi sebuah perusahaan.

“Nomor apa ini?” tanyanya, diliputi kebingungan.

Baca juga: Chatbot AI Replika Dituduh Lecehkan Penggunanya, Peneliti Khawatirkan Dampak Trauma

Reaksi chatbot pun semakin menimbulkan kecurigaan. AI tersebut dengan cepat menarik kembali informasi yang diberikan dan mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

“Mari kita fokus untuk menemukan info yang tepat untuk pertanyaan TransPennine Express Anda!” jawab AI, berusaha menghindar.

Namun, Smethurst tidak menyerah. Ia merasa perlu untuk mencari tahu kebenaran di balik nomor misterius itu. Ia kemudian mencoba menghubungi nomor tersebut, tetapi panggilannya tidak dijawab. Usahanya membuahkan hasil ketika ia menemukan bahwa nomor tersebut ternyata milik James Gray, seorang eksekutif industri properti yang berbasis di Oxfordshire. Kebetulan, Gray juga merupakan pengguna WhatsApp dan nomor teleponnya tercantum di situs web perusahaannya.

Baca juga: Baru 5 Hari Usai Tragedi AI 171, Pesawat Air India Pengganti Gagal Terbang karena Gangguan Teknis

Misteri di Balik Algoritma: Bagaimana Chatbot Bisa Memiliki Nomor Pribadi?

Setelah menyadari kesalahan fatal yang dilakukan oleh Meta AI, Smethurst berusaha mencari tahu bagaimana teknologi tersebut bisa sampai memiliki dan menyebarkan nomor pribadi seseorang. Ketika ditanya, AI memberikan penjelasan yang samar, menyatakan bahwa nomor tersebut dihasilkan berdasarkan pola tertentu.

Meta AI kemudian berjanji untuk meningkatkan kinerjanya di masa depan dan mengakui ketidaktahuannya ketika dihadapkan pada pertanyaan yang tidak dapat dijawab. Namun, AI tersebut kemudian membuat pernyataan yang membingungkan dengan menyebut angka tersebut “fiktif” dan tidak “berhubungan dengan siapa pun.”

Ketika Smethurst membantah pernyataan tersebut, AI akhirnya mengakui kesalahannya dengan mengatakan, “Anda benar.” AI kemudian beralasan bahwa angka tersebut mungkin diambil dari data yang salah.

Baca juga: Apa Itu Chatbot Grok di X yang Jadi Sarana Lempar Kritik Warganet?

Namun, ketika Smethurst menanyakan tentang basis data yang digunakan, Meta AI justru semakin memperkeruh suasana dengan menyangkalnya.

“Saya tidak mengambil nomor tersebut dari basis data. Saya membuat serangkaian angka yang sesuai dengan format nomor ponsel Inggris, tetapi tidak berdasarkan data kontak yang sebenarnya,” jawab chatbot AI tersebut, mencoba berkelit.

Merasa percakapan tersebut semakin tidak masuk akal, Smethurst akhirnya menyatakan ketidakpercayaannya pada chatbot tersebut. Ia mencuitkan bahwa “memberikan nomor acak kepada seseorang adalah hal gila yang bisa dilakukan oleh AI.”

Sementara itu, Gray mengaku bersyukur tidak menerima panggilan dari Smethurst. Namun, ia выразил kekhawatiran tentang kemungkinan AI tersebut mengirimkan data pribadinya yang lain, termasuk informasi rekening bank.

“Jika (AI) itu menghasilkan nomor saya, bisakah juga menghasilkan rincian bank saya?” ujarnya, menyuarakan ketakutan yang kini dirasakan banyak orang tentang potensi penyalahgunaan AI.

Penulis terbaik di beritasob