havre-achat.com – JAKARTA — Terobosan signifikan datang dari para ilmuwan komputer Microsoft yang mengklaim telah memecahkan masalah krusial dalam komputasi kuantum: koreksi kesalahan. Mereka memperkenalkan pendekatan inovatif menggunakan “kode 4D” yang menjanjikan pengurangan tingkat kesalahan hingga 1.000 kali lipat pada sistem kuantum di masa depan. Temuan ini membuka gerbang menuju era komputer kuantum yang jauh lebih andal dan efisien.
Komputer kuantum sendiri adalah jenis komputer revolusioner yang memanfaatkan prinsip-prinsip mekanika kuantum untuk melakukan komputasi. Perbedaan mendasar terletak pada unit informasinya. Jika komputer klasik menggunakan bit yang hanya bisa bernilai 0 atau 1, komputer kuantum menggunakan qubit. Qubit ini memiliki kemampuan unik untuk berada dalam beberapa keadaan secara bersamaan, sebuah fenomena yang dikenal sebagai superposisi.
Baca Juga: Pengacara di Inggris Terancam Sanksi Berat Akibat Halusinasi Kecerdasan Buatan (AI)
Kemampuan superposisi inilah yang memungkinkan komputer kuantum memproses informasi dengan cara yang jauh melampaui kemampuan komputer klasik. Hal ini sangat krusial untuk memecahkan masalah-masalah kompleks seperti pemecahan kode, simulasi molekul, dan pengembangan kecerdasan buatan.
Livescience melaporkan pada Minggu (22/6/2025) bahwa toleransi kesalahan menjadi tantangan utama dalam pengembangan komputer kuantum. Berbeda dengan komputer klasik yang dapat menggandakan bit informasi untuk koreksi kesalahan, qubit dalam komputer kuantum tidak dapat disalin. Lebih jauh lagi, pengukuran qubit dapat menyebabkan “collapse” atau keruntuhan status kuantum, yang akan mengganggu proses komputasi yang sedang berjalan.
Baca Juga: Kecerdasan Buatan (AI) Bongkar Rahasia Asal Usul Guratan Gelap Misterius di Mars
Lantas, bagaimana Kode 4D dari Microsoft mengatasi masalah ini? Mereka memanfaatkan topologi empat dimensi untuk menciptakan memori kuantum yang mampu mengoreksi dirinya sendiri. Dengan “memutar” geometri kode torus 4D, para peneliti berhasil menciptakan ruang representasi yang lebih besar dengan kebutuhan keterikatan qubit fisik yang lebih sedikit. Hal ini memungkinkan pendeteksian kesalahan yang efisien tanpa mengganggu proses kuantum yang tengah berlangsung.
Baca Juga: 5 Praktik Kecerdasan Buatan (AI) di Dunia dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Krysta Svore, Technical Fellow di Microsoft Quantum, menjelaskan bahwa kode geometris empat dimensi ini membutuhkan sangat sedikit qubit fisik per qubit logis. Selain itu, ia mampu memeriksa kesalahan dalam satu langkah dan menurunkan tingkat kesalahan hingga seribu kali lipat.
Tidak hanya itu, tim peneliti Microsoft juga berhasil mengembangkan teknik revolusioner untuk menggantikan atom yang hilang selama siklus komputasi tanpa mengganggu perhitungan. Dalam beberapa sistem komputasi kuantum, qubit diciptakan dengan menjebak atom netral menggunakan laser. Jika atom ini hilang, teknik baru ini memungkinkan penggantian secara *real-time* menggunakan berkas atom, tanpa perlu menghentikan proses komputasi.
Perbandingan dengan IBM dan Prospek Masa Depan
Pendekatan Microsoft ini menawarkan perbedaan signifikan dibandingkan dengan metode yang dikembangkan oleh IBM, yang juga baru-baru ini mengumumkan terobosan dalam koreksi kesalahan kuantum. IBM mengembangkan teknik dari atas ke bawah dengan memanfaatkan perangkat keras khusus. Sementara itu, Microsoft membangun solusi dari bawah ke atas, yang berpotensi memiliki aplikasi yang lebih luas di luar perangkat keras yang diuji saat ini.
Penemuan inovatif ini membuka jalan bagi komputer kuantum universal yang tahan terhadap kesalahan (*fault-tolerant*) dengan efisiensi dan keandalan yang jauh lebih tinggi. Dengan demikian, penemuan ini mempercepat realisasi manfaat nyata komputasi kuantum di berbagai bidang, mulai dari sains hingga industri.